- Oleh: Irwan Kurniadi Rakhday*)
Situbondo adalah nama sebuah wilayah kabupaten di Provinsi Jawa Timur. Keletakannya di timur laut Jawa. Awalnya bernama Kabupaten Panarukan. Diganti menjadi nama Kabupaten Situbondo pada masa pemerintahan Achmad Tahir yang menjabat sebagai Bupati Panarukan pada tahun 1972. Ibu kota Kabupaten Situbondo ditetapkan di Kecamatan Situbondo berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1972 tentang Perubahan Nama dan Pemindahan Tempat Kedudukan Pemerintah Daerah.
Dikutip dari Tijdschrift Voor Nijverheid en Landbouw in Nederlandsch - Indie, Vol 9 ; 1862, Batavia, P; 89, wilayah yang disebut Situbondo itu dulunya bernama Sindubondo (ejaan lama yang tertera dalam referensi tersebut: Siendoebondo). Sindubondo berasal dari kata Siendoe dan Bondo. Sejumlah sumber kala itu menyebut, Siendoe merupakan nama seorang Kepala Noessabaron yang dipenjarakan di daerah itu.
Kajian Toponimi
Diksi Sindu dan Bondo yang digabungkan menjelaskan mengenai Sindu yang dibondo atau diikat, maksudnya dipenjarakan. Kemudian pelafalan Sindubondo bergeser menjadi: Situbondo.
Dalam buku tersebut tidak ada penjelasan mengenai diksi: Bondo. Begitu pun mengenai penyebutan seorang Kepala Noessabaron. Noessabaron merupakan Bahasa Belanda. Padanan kata dalam bahasa Indonesia yaitu Nusa dan Baron. Makna diksi Nusa adalah tanah air, negara, pulau. Adapun diksi Baron adalah sebuah gelar bangsawan dalam Bahasa Perancis kuno. Dalam bahasa Indonesia, diksi Baron bermakna orang yang selalu ingin memimpin, berani, bertanggung jawab, dan kreatif.
Nusabaron sendiri dalam sebuah referensi adalah sebuah nama pulau di wilayah Kabupaten Jember saat ini, yakni Pulau Nusabarong. Di pulau tersebut terdapat makam seseorang yang dikenal dengan sebutan: Mbah Sindu. Sehingga dapat diduga, Sindu yang berasal dari Pulau Nusabarung tersebut merupakan tokoh yang pernah dipenjarakan di wilayah yang saat ini menjadi pusat ibu kota Kabupaten Situbondo.
Berdasarkan kakawin negarakerthagama, disebutkan suatu wilayah yang bernama Patukangan. Dari kajian toponimi, nama Patukangan terkait dengan nama kelurahan Patokan yang terletak di Kecamatan Situbondo.
Sejak tahun 1837 nama daerah itu adalah Patokan . Kemudian berganti menjadi Dawoan di tahun 1840. (Ejaan saat ini Dawuhan, nama sebuah kelurahan di Kecamatan Situbondo yang berdampingan dengan Kelurahan Patokan). Selanjutnya daerah itu dikenal dengan sebutan Sindubondo. Sebagaimana disebutkan di atas, nama Sindubondo bergeser pelafalannya menjadi Situbondo (Teks dalam kartografi Belanda: Sitoebondo). (ik)
*Penulis adalah pimpinan redaksi shakti.id ,Ketua Pengurus Yayasan Museum Balumbung Situbondo.
Sumber:
Tijdschrift Voor Nijverheid en Landbouw in Nederlandsch - Indie, Vol 9 ; 1862, Batavia, P; 89
Negarakertaghama-Prapanca