Rumah gaya pecinan yang masih ditelusuri ahli warisnya, kini jadi sarang walet.
Foto : Eko Bimo
shakti.id, SITUBONDO - Sebuah rumah tinggal di Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Hawa Timur yang kini jadi sarang walet yang menarik perhatian pemerhati cagar budaya dinilai perlu diselamatkan untuk kemudian dilestarikan. Hal itu diungkapkan oleh pegiat cagar budaya setempat, Eko Bimo.
"Rumah tinggal ini memiliki gaya atap yang khas tionghoa. Tapi kondisinya kini, pintu depan sudah dicor bersama jendelanya," ungkap Eko Bimo pada shakti.id, Senin (17/02/2025).
Menurut dia, bangunan tersebut perlu diselamatkan sebagai cagar budaya. Mengingat dalam pengamatannya selama ini, rumah tinggal bergaya demikian di Besuki sudah punah.
Dahulu, kata Eko, wilayah Besuki digadaikan oleh Belanda kepada seorang saudagar Cina muslim di Surabaya bernama Han Boei Sing pada sekitar tahun 1770 oleh Belanda.
Besuki di bawah kekuasaan Han Boei Sing, terjadi pengangkatan seorang wali dengan pangkat Ronggo dan berlanjut hingga sekitar enam Ronggo.
Pada saat Ronggo di Besuki dijabat oleh Suro Adiwijoyo yang juga Cina muslim, pada sekitar tahun 1805, didirikan bangunan bersejarah di Besuki, seperti gedung karesidenan dan kawedanan serta masjid jamik.
"Dapat diduga, rumah tinggal gaya tionghoa milik salah satu pejabat teras kala itu. Gedung tersebut terletak di sebelah Utara rumah dalem tengah Ke Pate Alos," jelas Eko.
Lebih lanjut, Eko mengatakan akan menelusuri data-data otentik mengenai rumah tinggal yang terletak di Jalan Sawunggaling tersebut. (ik)